Tuesday, April 10, 2007

Pendahuluan

1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Pendirian maupun perluasan usaha memerlukan investasi yang tidak sedikit jumlahnya, modal yang diperlukan biasanya disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk badan usahanya. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai yang direncanakan perlu dilakukan suatu studi untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Studi kelayakan diperlukan untuk menghindari kegagalan setelah proyek dilakukan. Salah satu tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis adalah mencari jalan keluar agar dapat meminimalkan hambatan dan resiko yang mungkin timbul di masa yang akan datang karena keadaan yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang mempelajari scara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.

2. Pengertian Bisnis dan Perusahaan

Menurut Raymond E. Glos dalam buku Bisnis: Its Nature & Environmen An Introduction.

Perusahaan adalah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan jasa untuk pemuasan kebutuhan pembeli yang diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya (fokus organisasi).

Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Pengusaha adalah orang yang mau menghadapi tantangan dan resiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal, manajemen secara baik sebelum memasarkan suatu produk.

Produsen harus mampu membuat secara efisien dalam jumlah maupun variasi yang dibutuhkan.

Motivasi kegiatan bisnis yang utama adalah laba (perbedaan anatra penghasilan dan biaya yang dikeluarkan).

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah pengembangan usaha yang akan dilakukan layak atau tidak.

Dalam pengkajian strategi persahaan bentuk strategi akan perbedaan antar industri, antar perusahaan dan antar situasi yang berbeda.



Strategi Generik dan Strategi Induk

Strategi generik menurut Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan untuk mengungguli pesaing, dalam industri sejenis.

Menurut Wheelen & Hunger, strategi generik dibagi menjadi 3 macam:
* Strategi Stabilitas (Stability)

Tidak bertambahnya produk, pasar & fungsi-fungsi perusahaan karena sedang dalam usaha meningkakan kinerja dan keuntungan.

* Strategi Ekspansi (Expansion)

Menekankan pada penambahan perluasan produk, pasar dan fungsi perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat resiko tinggi.

* Strategi Penciutan

Dimaksudkan untuk mengurangi produksi yang dihasilkan atau mengurangi pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan diterapkan pada tahap menurun.

Strategi utama/induk merupakan tindak lanjut dari strategi generik.



3. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan Bisnis dibutuhkan oleh:
1. Pihak Investor

Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.
2. Pihak Kreditor

Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.
3. Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor.
4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.
5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

4. Tahap Studi Kelayakan Bisnis
1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
* ide proyek sesuai dengan kata hatinya
* pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
* keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
Tahap Penelitian
2. Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah:
* mengumpulkan data
* mengolah data
* menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
* menyimpulkan hasil
* membuat laporan hasil
Tahap Evaluasi
3. Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
* mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
* mengevaluasi proyek yang akan dibangun
* mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin

Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan

Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.

5. Hasil Studi Kelayakan Bisnis

Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.
6. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis (SKB) menjadi hal yang penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin tidak seorangpun yang akan dirugikan.

1. Etika peneliti pada responden

Dalam pengumpulan data dari para responden, perlu diingat hak atas kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun mental.
2. Etika peneliti pada klien

Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap klien perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan secara etis.
3. Etika peneliti pada asisten

Peneliti biasanya asisten peneliti, tidak etis jika menugaskan seorang asisten melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.
4. Etika klien

Sering terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan atau menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut bisa jadi profesi peneliti akan hancur.

1 comment:

Wahyu Endrian said...

blognya ok juga, kalo boleh turanan link ya gan.... www.belajarstudikelayakan.blogspot.com